FILOSOFI PENDIDIKAN ISLAM TENTANG
PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN
MAKALAH
FILSAFAT PENDIDIDKAN ISLAM
DOSEN
PEMBIMBING :
BUSTIAN, M.A
DISUSUN
OLEH:
ANGGA HARDIANTO (07.224.12)
OKTARIANI SAPUTRI (07.223.12)
PRODI: Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI
(STAIN)
KERINCI
TAHUN AJARAN2014-2015
FILOSOFI PENDIDIKAN ISLAM TENTANG
PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A.
FILOSIFI PENDIDIKAN ISLAM TENTANG PENGERTIAN
PENDIDIKAN
1.
Pengertian Pendidikan
Ada banyak definisi pendidikan yang
dikemukakan oleh para ahli. Sebagai tolok ukur dari defenisi-defenisi itu, Kamus
Besar Bahasa Indonesia memberikan penjelasan yang cukup memadai tentang
makna pendidkan, yaitu:
Pendidikan
dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik, dan diberi awalan men, menjadi
mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi latihan
(ajaran). Pendidikan sebagai kata benda berarti proses perubahan sikap dan
tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan latihan.[1]
Ada satu hal penting yang bisa
ditarik dari definisi diatas yang tercakup dalam proses pendidikan yaitu
pendewasaan diri melalui pengajaran dan latihan.
Rechey menjelaskan bahwa istilah pendidikan
berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan
suatu masyarakat terutama untuk memperkenalkan warga masyarakat baru (generasi
muda) pada pengenalan terhadap kewajiban dan tanggung jawabnya ditengah
masyarakat.[2]
Jadi, proses pendidikan jauh lebih
luas ketimbang proses yang berlangsung disekolah semata.
Dalam Bahasa Inggris, istilah
pendidikan dikenal dengan kata education yang berarti mengasuh dan
mendidik.
Makna education adalah
kumpulan semua proses yang memungkinkan seseorang mengembangkan
kemampuan-kemampuan, sikap-sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku yang bernilai
positif didalam masyarakat tempat ia hidup.[3]
Dari beberapa pengertian diatas,
kalau ditelaah lebih jauh, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha
pengambangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya. Jadi, pendidikan
merupakan aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan
melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu dan yang lainnya.
Sehingga membentuk satu sistem yang saling memengaruhi.
2.
Filosifi Pendidikan Islam Tentang
Pengertian Pendidikan
Istilah pendidikan dalam konteks
Islam telah banyak dikenal dengan menggunakan terma yang beragam, yaitu At-Tarbiyyah,
At-Ta’lim, dan At-Ta’dib. Tiap-tiap istilah itu mempuanyai makna dan
pemahaman yang berbeda walaupun dalam beberapa hal tertentu memiliki kesamaan
makna.
Dari berbagai terma yang digunakan
untuk menunjuk makna pendidikan Islam, Konferensi Internasional Pendidikan
Islam tahun 1977 merekomendasikan bahwa Pendidikan Islam ialah keseluruhan
pengertian yang terkandung dalam makna At-Tarbiyyah, At-Ta’lim, dan At-Ta’dib.
Dalam konteks ini, dapat diajukan
beberapa defenisi pendidikan Islam, diantaranya:
a.
Ahmad
D. Marimba memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan
jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju kepada
terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
b.
Hasan Langgulung
merumuskan pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk
mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang
diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya
di akhirat.
c.
Menurut Athiyah
Al-Abrasy, pendidikan Islam adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi
pekertinya, pola pikirnya teratur dengan rapi, perasaannya halus, profesiaonal
dalam bekerja dan manis tutur sapanya.
d.
Syeh Muhammad
Naquib Al-Attas, pendidikan adalah suatu proses penamaan sesuatu ke dalam diri
manusia mengacu kepada metode dan sistem penamaan secara bertahap, dan kepada
manusia penerima proses dan kandungan pendidikan tersebut.
e.
Ahmad Supardi
berpendapan bahwa pendidkan Islam adalah pendidikan yang berdasarakan ajaran
Islam atau tuntunan agama Islam dalam usaha membina dan membentuk pribadi
Muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT., cinta kasih sayang kepada orang tua,
dan sesama hidupnya, juga pada tanah airnya.[4]
Dari beberapa batasan dan pengertian daiatas, secara umum dapat dipahami
bahwa pendidikan Islam adalah aktivitas bimbingan yang disengaja untuk mencapai
kepribadian Muslim, baik yang berkenaan dengan dimensi jasmaniyyah, rohaniyah
maupun nafsiyah.
Pendidikan Islam adalah proses
bimbingan secara sadar seorang pendidik
sehingga anak didik tumbuh dan berkembang menuju terbentuknya pribadi yang
Islami, bertaqwa kepada Allah dan menjalin hubungan yang baik sesama manusia.
Hal inilah yang diperintahkan Allah
SWT.
Q.S. Ali-Imran
: 112
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلا بِحَبْلٍ
مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ .....
Artinya: “Mereka diliputi kehinaan
di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama)
Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia....”
B.
FILOSOFI PENDIDIKAN ISLAM TENTANG TUJUAN
PENDIDIKAN
1. Pengertian
Tujuan Pendidikan
Sebelum
penulis menjelaskan tentang tujuan pendidikan menurut ajaran Islam, terlebih
dahulu penulis akan sedikit memaparkan pengertian tujuan pendidikan itu sendiri
secara sederhana.
Tujuan dalam
bahasa Arab dinyatakan dalam ghayat, sedangkan dalam bahasa inggris kata
tujuan dinyatakan dengan goal atau purpose atau objective
atau aim. Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertian yaitu perbuatan
yang diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, atau arah, maksud, yang hendak
dicapai melalui upaya atau aktivitas.
Tujuan
merupakan suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan
selesai. Sehingga hal ini dijadikan sebagai standar usaha yang ditentukan serta
mengarahkan pada setiap usaha yang akan dilakukan dan merupakan sebagai titik
pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain.
Sedangkan
pendidikan telah kami cantumkan pengertiannya diatas, secara ringkas,
pendidikan itu adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
Tujuan
pendidikan ialah perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah mengalami
proses pendidikan, baik pada tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya
maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana individu itu hidup.[5]
Dapat
diambil kesimpulan bahwa tujuan pendidikan adalah hasil akhir yang ingin
dicapai dari kegiatan yang dilakukan oleh pendidik terhadap anak didiknya.
2. Tujuan
Pendidikan
Berbicara tujuan pendidikan secara tidak langsung kita sedang membicarakan
tujuan hidup yaitu tujuan hidup sebagai manusia atau kholifah di bumi ini.
Sebab pendidikan merupakan alat yang dapat digunakan oleh manusia untuk
memelihara kelanjutan hidupnya (survival), baik sebagai individu maupun sebagai
masyarakat.
Jika melihat pengertian pendidikan menurut Al-Ghazali bahwa pendidikan
harus diarahkan kepada realisasi tujuan keagamaan dan akhlak, dengan titik
penekanannya pada perolehan keutamaan taqarrub kepada Allah, dan bukan
untuk mencari kedudukan yang tinggi atau mendapatkan kemegahan dunia, yang
akhirnya pendidikan Islam ini memiliki tujuan yang tersendiri sesuai dengan
falsafah dan pandangan hidup yang digariskan Al-qur’an.
Pandangan para cendikiawan Islam dan ahli-ahli pendidikan Islam tentang
rumusan tujuan pendidikan Islam diantaranya ialah:
1.
Ibnu Khaldun menyatakan bahwa tujuan
pendidikan Islam memiliki dua tujuan, yaitu:
a.
Tujuan keagamaan, maksudnya ialah
beramal unttuk akhirat.
b.
Tujuan ilmiah yang bersifat
keduniaan, yaitu apa yang diungkapkan oleh pendidikan modern dengan tujuan
kemanfaatan atau persiapan untuk hidup.
2.
Imam al-Ghazali berpendapat bahwa
tujuan pendidikan Islam yang utama adalah beribadah dan taqarrub kepada Allah,
dan kesempurnaan Insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat.
3.
Prof. Saleh Abdul Aziz dan dr, Abdul
Aziz Abdul Najid mengatakan, bahwa tujuan pendidikan Islam ialah untuk
mendapatkan keridhoan Allah dan pengusahakan penghidupan.
4.
Musthafa Amin bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat.
5.
Al-Abrasyi merumuskan tujuan umum pendidikan
Islam kedalam lima pokok yaitu:
a.
Pembentukan akhlak mulia (al-fadhilat).
b.
Persiapan untuk kehidupan dunia dan
akhirat.
c.
Persiapan untuk mencari rezeki dan
pemeliharaan segi-segi pemanfaatannya. Keterpaduan antara agama dan ilmu akan
dapat membawa manusia kepada kesempurnaan.
6.
Abdullah Fayad menyatakan bahwa
tujuan pendidikan Islam mengarah kepada dua tujuan, yaitu:
a.
Persiapan untuk hidup akhirat.
b.
Membentuk perorangan dengan ilmu
pengetahuan dan keterampilan untuk menunjang kesuksesan hidup di dunia.
Islam menghendaki agar manusia di didik supaya ia mampu merealisasikan
tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan Allah. Hal ini dapat kita
ketahui dari surat al-Dzariyat ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
Artinya:”Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
Artinya:”Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
Selain tujuan pendidikan yang telah diuraikan oleh para cendikiawan Islam
diatas, ada pula beberapa tujuan pendidikan yang lain, diantaranya:
A.
Tujuan Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan
pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Sehingga tujuan umum
ini tidak akan dapat dicapai kecuali setelah melalui proses pengajaran,
pengalaman, pembiasaan, penghayatan, dan keyakinan akan kebenarannya. Tujuan
ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku,
penampilan, kebiasaan dan pandangan. Pada tujuan pendidikan ini berbeda pada
setiap tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang
sama. Bentuk insan kamil dengan pola takwa harus dapat tergambar pada pribadi
seseorang yang sudah dididik, walaupun dalam ukuran yang kecil dan mutu yang
rendah, sesuai dengan tingkat-tingkat tersebut.
B.
Tujuan Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi
sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan
formal. Pada tujuan sementara ini bentuk insan kamil dengan pola takwa sudah
kelihatan meskipun dalam ukuran sederhana, sekurang-kurangnya beberapa ciri
pokok sudah kelihatan pada pribadi anak didik. Tujuan pendidikan Islam dalam
tujuan sementara ini seolah-olah merupakan sebagai suatu lingkaran yang pada
tingkat paling rendah mungkin sebagai suatu lingkaran kecil, semakin tinggi
tingkatan pendidikannya semakin besar pula lingkaran tersebut. Tetapi sejak
pada tingkat permulaan tujuan pendidikannya sudah harus kelihatan bentuk lingkarannya.
C.
Tujuan Operasional
Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah
kegiatan pendidikan tertentu.
Tujuan instruksional ini merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan
dalam unit-unit kegiatan pengajaran. Dalam tujuan operasioanal lebih banyak
dituntut dari anak didik suatu kemampuan dan keterampilan tertentu, sifat
operasionalnya lebih ditonjolkan dari sifat penghayatan dan kepribadian.
D.
Tujuan Akhir
Pendidikan Islam itu berlangsung
selama hidup, maka tujuan umumnya dengan terbentuk insan kamil dengan pola
takwa dapat mengalami perubahan naik turun, bertambah dan berkurang dalam
perjalanan hidup seseorang, karena itulah pendidikan Islam itu berlaku selama
hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara, dan mempertahankan
tujuan pendidikan yang telah dicapai.
Tujuan pendidikan Islam itu dapat
dipahami dalam Firman Allah dalam surat Ali Imran [3] ayat 102, yaitu
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya:”Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam”.
Insan kamil yang meninggal menghadap
Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan, meninggal dalam keadaan
berserah diri kepada Allah sebagai muslim merupakan ujung dari takwa sebagai
akhir dari proses hidup, inilah akhir dari proses pendidikan yang dianggap sebagai
tujuan pendidikan yang tidak lain adalah tujuan hidup itu sendiri.
[1] . Lihat Poerwa
darminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka, 1985,
hlm. 702
[2] Prof. Dr. H. Mahmud, 2011, Pemikiran
Pendidikan Islam, Bandung, Pustaka Setia, hlm 20
[3] Zahara Idris, Pengantar Pendidikan I, Jakarta:
Grasindo, 1992,hlm. 2
[4] Prof. Dr. H. Mahmud, 2011, Pemikiran
Pendidikan Islam, Bandung, Pustaka Setia, hlm 24
[5] Drs. H. M. Sudiyono,2009, Ilmu Pendidikan
Islam, Jakarta, Rineka Cipta, hal. 31
No comments:
Post a Comment