ASAS-ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP
BIMBINGAN KONSELING
DOSEN
PEMBIMBING :
HARMALIS, S.Psi
DISUSUN
OLEH : KELOMPOK III (TIGA) :
ANGGA HARDIANTO
SESI LISFORTI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI
(STAIN)
KERINCI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang
jernih kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T. karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat hadir dihadapan pembaca.
Disamping itu Shalawat dan salam semoga tercurah kepada
Nabi Muhammad S.A.W. beserta keluarganya dan para shahabatnya yang dengan penuh
kesetiaan telah mengobarkan syi’ar Islam yang manpaatnya masih terasa hingga
saat ini.
Makalah yang berada dihadapan pembaca ini
membahas tentang “Asas-asas dan
prinsip-prinsip Bimbingan Konseling”. Untuk memenuhi tugas dalam
mata kulia “Bimbingan Konseling”. Dan kami
berharap, semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembacanya dan
bernilai ibadah bagi penulisnya.
Adalah sebagai konsekwensi logis bahwa bila nantinya
disana-sini akan didapati beberapa cacat, kesalahan dan kekurangan dalam
makalah ini, kami selaku penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhirnya, dengan segala kerendahan segala
bentuk saran maupun kritik dari pihak manapun. Juga tak lupa penulis sampaikan
beribu-ribu terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Paling terakhir, hanya kepada Allah penulis
panjatkan rasa syukur dan hanya kepada-Nya pula urusan penulis kembalikan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memenuhi
keperluan pembaca dan semoga berguna sesuai tujuan untuk kepentingan Agama,
Bangsa, dan Umat Islam pada umumnya. Dan sekali lagi kami berharap supaya
makalah ini dapat bermanpaat bagi pembacanya dan amal ibadah bagi
penulisnya.Amin…..Ya Rabbal ‘Alamiin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Bimbingan
dan konseling pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk mewujudkan
perkembangan manusia secara optimal, baik secara kelompok maupun individual,
sesuai dengan hakekat kemanusiaannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan
kekurangan, kelemahan serta permasalahannya.
Dalam
makalah ini kami paparkan tentang prinsip dan asas bimbingan konseling. Yang mana
dalam pelaksanaannya, pelayanan bimbingan konseling harus didasarkan pada
sejumlah asas untuk menjamin keteraturan dan ketetapan penyelenggaraannya serta
keterarahan hasil-hasil yang diharapkannya.
1.2. Rumusan Masalah
a.
Apa
saja Asas-asas
Bimbingan dan Konseling?
b.
Apa
saja Prinsip-prinsip dari Bimbingan dan Konseling?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Asas-asas Bimbingan dan Konseling
Para pengkaji mata kuliah bimbingan
dan konseling mengemukakan beberapa asas dalam bimbingan dan konseling. Di
antaranya adalah Ferdy Pantar dan Wawan Junaedi yang di dalam blognya
menguraikan secara panjang lebar tentang asas-asas tersebut
1. Asas
Kerahasiaan
Asas
yang menuntut dirahasiakannya segenap dat dan keterangan siswa (klien) yang
menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak
layak diketaui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing (konselor)
berkewajiban memeliraha dan menjaga semua dan keterangan itu sehingga
kerahasiaannya benar-benar terjamin.
2. Asas
Kesukarelaan
Asas
yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan siswa (klien) mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru pembimbing (konselor)
berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.
3. Asas
Keterbukaan
Asas
yang menghendaki agar siswa (klien) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap
terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang
dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar
yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor) berkewajiban
mengembangkan keterbukaan siswa (klien). Agar siswa (klien) mau terbuka, guru
pembimbing (konselor) terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan kesukarelaan.
- Asas Kegiatan
Asas
yang menghendaki agar siswa (klien) yang menjadi sasaran layanan dapat
berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru
pembimbingan (konselor) harus mendorong dan memotivasi siswa untuk aktif dalam
setiap layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya.
- Asas Kemandirian
Asas
yang menunjukkan pada tujuan umum
bimbingan dan konseling yaitu siswa (klien) sebagai sasaran
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi invidu-individu
yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri. Guru
pembimbing (konselor) hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan pembimbing
dan konseling bagi berkembang kemandirian siswa.
- Asas Kekinian
Asas
yang menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling, yakni
permasalahan yang dihadapi siswa/ klien dalam kondisi sekarang. Adapun kondisi
masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan
dengan apa yanga ada dan diperbuat siswa (klien) pada saat sekarang.
- Asas Kedinamisan
Asas
yang menghendaki agar isi layanan (siswa/klien) hendaknya selalu bergerak maju,
tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan
dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
- Asas Keterpaduan
Asas
yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling,
baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang,
harmonis, dan terpadu. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai
pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan
harus dilaksanakan sebaik-baikna.
- Asas Kenormatifan
Asas
yang menghendaki agar seluruh layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
didasarkan pada norma-norma, baik norm agama, hukum, peraturan, adat istiadat,
ilmu pengetahuan, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku.
- Asas keahlian
Asas
yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional.
- Asas alih tangan kasus
Asas
yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan siswa
(klien) dapat mengalihtangankan kepada pihak yang lebih ahli.
- Asas Tut Wuri Handayani
Asas
yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan
dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan
keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang
seluas-luasnya kepada siswa (klien) untuk maju.
Kedua
belas asas bimbingan dan koseling tersebut pada dasarnay menegaskan bahwa para
konselor merupakan para ahli yang memiliki kemampuan untuk membimbing klienya,
baik secara ikhlas maupun profesional sehingga mereka mampu meningkatkan taraf
kehidupannya yang lebih baik, terutama berkaitan dengan persoalan mentalitas
klien, baik dalam menghadapi lingkungannya maupun orang-orang yang ada
disekelilingnya.[1]
2.2
Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
2.2.1
Pengertian Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
Prinsip bimbingan dan konseling
menguraikan pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program
pelaksanaan atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program
pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landasan
praktis dan aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan
bimbingan dan konseling do sekolah.
2.2.2
Macam-macam Prinsip Bimbingan dan Konseling
Rumusan prinsip-prinsip bimbingan
dan konseling pada umumnya brkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah klien,
tujuan dan proses penenganan masalah, program pelayanan, penyelenggaraan
pelayanan.
Di antara prinsip-prinsip tersebut
adalah sebagai berikut:
- Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan
Sikap
dan tingkah laku dalam perkembangan dan konseling sebagai berikut.
a. BK
melayani semua individu tanpa memandang umu, jenis kelamin, suku, agama, dan
status sosial ekonomi.
b. BK
berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
c. BK
memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai aspek perkembangan individu.
d. Bk
memberikan perhatian utama pada perbedaan individual yang menjadi orientasi
pokok pelayanannya.
- Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu
Pelayanan
Bk hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas yang berkenaan dengan :
a. BK
berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisik
individu terhadap penyesuaian dirinya di
rumah, sekolah, serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan
sebalinya pengaruh lingkunfan terhadap kondisi mental dan fisik individu;
b. Kesenjangan
sosial, ekonomi, dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada
individu yang semuanya menjadi perhatian utama pelayanan BK.
- Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan
a. BK
merupakan bagian integrasi dari proses pendidikan dan pengembangan.
b. Program
BK harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu, masyarakat, dan kondisi
lembaga.
c. Program
bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dan jenjang pendidikan
terendah sampai tertinggi.
- Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan
Prinsip-prinsip
yang berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan tersebut adalah:
a. BK
harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri
sendiri dalam menghadapi permasalahannya.
b. Keputusan
yang diambil dan akan dilakukan oleh individu hendaknya ata kemauan individu
itu sendiri, bukan karena kemauan atau desakan dari pihak lain.
c. Permasalahan
individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan
permasalahan yang dihadapi.
d. Kerjasama
antara guru pembimbing, guru-guru lain, dan orang tua peserta didik sangat
menentukan hasil pelayanan bimbingan.
e. Pengembangan
program pelayanan BK ditempuh melalui pemanfaata yang maksimal dari hasil
pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan
dan program bimbingan dan konseling itu sendiri.
- Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling di sekolah dalam lapangan operasional bimbingan dan konseling.
1. Prinsip-prinsip
yang berkenaan dengan sasaran layanan:
a. Melayani
semua individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, agama, dan status
sosial.
b. Memerhatikan
tahapan perkembangan.
c. Memerhatikan
perbedaan individu dalam layanan.
2. Prinsp-prinsip
yang berkenaan dengan permasalahan yang dialami individu:
a. Menyangkut
masalah kondisi mental maupun fisik individu terhadap penyesuaian pengaruh
lingkungan, baik dirumah, sekolah, dan masyarakat sekitar.
b. Timbulnya
masalah pada individu karena adanya kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya.
3. Prinsip-prinsip
yang berkenaan dengan program pelayanan bimbingan dan konseling:
a. Bimbingan
dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan dan pengembangan
individu, sehingga program bimbingan dan konsling diselaraskan dengan program
pendidikan dan pemgembangan diri siswa.
b. Program
bimbingan dan konseling harus fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa
maupun lingkungan.
c. Program
bimbingan dan konseling disusun dengan memper-timbangkan adanya tahap perkembangan
individu.
d. Program
pelayanan bimbingan dan konseling perlu memberikan penilaian hasil layanan.
4. Prinsin-prinsip
yang berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan:
a. Diarahkan
untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu secara mandiri membimbing diri
sendiri.
b. Pengambilan
keputusan yang diambil oleh individu hendaknya atas kemauan diri sendiri.
c. Permasalahan
individu dilayani oleh tenaga ahli/profesional yang relevan dengan permasalahan
individu.
d. Perlu
adanya kerjasama dengan personal sekolah dan orangtua dan bila perlu dengan
pihak lain yang berwenang dalam permasalahan individu.
e. Proses
pelayanan bimbingan dan konseling melibatkan individu yang telah memperoleh
hasil pengukuran dan penilaian layanan.[2]
BAB
III
PENUTUP
3.1. Keimpulan
Sesuai dengan tuntutan keilmuan dan
prosedur pelaksanaannya, bimbingan dan konseling dilesenggarakan menurut
berbagai asas, yaitu: Asas Kerahasiaan, Kesukarelaan, Keterbukaan, Kekinian,
Kemandirian, Kegiatan, Keterpaduan, Kenormatifan, keahlian, dan Tut wuri
handayani. Asas-asas ini perlu terlaksana dengan baik, demi penyelenggaraan
serta tercapainya tujuan bimbingan dan konseling yang diharapkan.
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
merupakan pedoman dasar peyelenggaraan pelayanan oleh konselor. Prinsip-prinsip
itu berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah individu, program dan
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Drs. Anas
Salahuddin, Bimbingan Dan Konseling, Pustaka Setia, Bandung 2010
2.
Prof. Dr. H.
Prayitno, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Rineka Cipta, Jakarta, 2008
[1] Prof. Dr. H. Prayitno, Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) hlm 120
[2]
Drs. Anas Salahuddin, Bimbingan Dan
Konseling (Bandung: Pustaka Setia, 2010) hlm 47
No comments:
Post a Comment