Thursday, December 25, 2014

MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVESI : PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI SERTA RUANG LINGKUP ADMINISTRASI DAN SUPERVESI




PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI SERTA
RUANG LINGKUP ADMINISTRASI DAN SUPERVESI

DOSEN PEMBIMBING :
M. ODHA MEDITAMAR.M.Pd

DISUSUN OLEH : KELOMPOK I (SATU) :
ANGGA HARDIANTO

SESI LISFORTI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KERINCI 


KATA PENGANTAR
           
 Puji dan syukur dengan hati, pikiran yang tulus dan ikhlas sama-sama kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmatNya kepada kita semua.
Shalawat dan salam kepada sang kekasih Allah Baginda Rasulullah SAW beserta al dan sahabat beliau yang telah rela mengorbankan jiwa dan raga dalam memperjuangkan aqidah Islam yang pengaruh dan manfa’atnya hingga kini masih kita rasakan.
Selanjutnya makalah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan kuliah dan rujukan bagi kita semua dalam mempelajari  Administrasi dan Supervisi Pendidikan yang bertemakan Pengertian Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Kami menyadari makalah kami jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas segala kekurangan dan kami mengharapkan kritik dan saran dari kita semua. demi kesempurnaan makalah kedepanya.
Hanya ini yang dapat kami sampaikan, agar lebih lanjut lagi mari kita bahas secara bersama-sama. apa yang terdapat dalam makalah kami ini, semoga menjadi manfaat untuk kita semua terutama bagi kami sendiri. Aamiin.

 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan di Indonesian, bidang studi administrasi pendidikan boleh dikatakan masih baru. Di negara-negara yang sudah maju, administrasi pendidikan mulai berkembang denga pesat sejak pertengahan pertama pertama abad ke-20, terutama sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua. Khususnya di negara kita, Indonesia, admnistrasi pendidikan baru diperkenalkan beberapa IKIP sejak tahun 1960-an, dan baru dimasukkan sebagai mata pelajaran dan mata ujian. Di samping itu administrasi pendidikan itu sendiri berdiri sebagai ilmu, terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan pendidikan di negara masing-masing.
1.2  Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian administrasi pendidikan ?
  2. Apa saja tujuan dari administrasi pendidkan ?
  3. Apa fungsi dari administrasi pendidikan ?
  4. Ruang lingkup administrasi pendidikan ?
  5. Apa pengertian supervisi pendidikan ?
  6. Apa saja tujuan supervisi pendidikan ?
  7. Apa fungsi supervisi pendidikan ?
  8. Bagaimana hubungan asministrasi dengan supervisi ?



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Administrasi Pendidikan
2.1.1 Pengertian Administrasi Pendidikan
            Kata “administrasi”  berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare atau ministro. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa Inggris , yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare atau ministro yang sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani”,”membantu. Atau “ mengarahkan”.
            Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di daam mencapai tujuan.[1][1]
            Secara garis besarnya pengertian administrasi antara lain sebagai berikut :
a.       Mempunyai penegrtian yang sama dengan manajemen;
b.      Menyuruh orang agar bekerja secara produktif;
c.       Memanfaatkan manusia, material, uang, metode secara terpadu;
d.      Mencapai suatu tujuan melalui orang lain;
e.       Fungsi efektif pemerintah.[2][2]
Administrasi pendidikan mengandung dua pokok pikiran yaitu administrasi dan pendidikan. Berdasarkan asas legal pengertian pendidikan ini dapat disimak dari Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1988 entang Garis-garis Besar Haluan Negara. Dalam GBHN tahun 1988 ini pendidikan dibataskan sebagai proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Untuk lebih jelasnya memahami makna pendidikan berikut ini dikemukakan kesimpulan asasi dari Abdurrahman An-Nahlawi, yaitu :
1)      Pendidikan adalah proses yang mempunyai tujuan sasaran dan objek.
2)      Secara mutlak, pendidik yag sebenarnya hanyalah Allah, Pencipta fitrah dan Pemberi berbagai potensi.
3)      Pendidikan menurut adanya lngkah-langkah yang secara bertahap harus dilalui oleh berbagai kegiatan pendidikan dan pengajaran, sesuai dengan urutan yang telah disusun secara sistematik.
4)      Kerja pendidikan harus mengikuti aturan penciptaan dan pengadaan yang dilakukan.[3][3]
Pendidikan adalah proses sengaja untuk meneruskan atau mentranmisi budaya orang dewasa kepada generasi yang lebih muda. Dalam pendidikan itu terdapat dua jenis proses, yaitu proses pendidikan dan nonpendidikan. Fungsi administrasi itu adalah merancang, mengatur,, mengkoordinasikan, menyediakan fasilitas, mengarahkan, memperbaiki proses teknis.[4][4]
Di dalam Dictionary of Education karangan Good Carter V., edisi kedua 1959, dinyatakan: “Administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan prosedur yang dipergunakan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan.”
Hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Carter, Stephen G. Knezevich dalam bukunya, Administarion of Public Education, 1962, mengemukakan: “Administrasi pendidikan adalah suatu proses yang berurusan dengan penciptaan, pemeliharaan, stimulasi dan penyatuan tenaga-tenaga dalam suatu lembaga pendidikan dalam usaha merealisasikan tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”[5][5]
Pengertian administrasi pendidikan menurut para ahli :
  1. Sondang P. Siagian, MPA.PhD
Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas raionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
  1. Ars. The Liang Gie, dalam Pengertian, Kedudukan dan Ilmu Administrasi mengatakan bahwa: Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Drs. Soehari Trisna, dari Segi-Segi Administrasi Sekolah. Administrasi adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih dengan secara rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efesien.
  3. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam pedoman Pelaksanaan Kurikulum, buku III D. Administrasi adalah usaha bersama untuk memperdayagunakan semua sumber secara efektif dan efesien guna untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
  4. Drs. M. Ngalim Parwanto, dalam Administrasi Pendidikan 1967. Administrasi adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spritual dan material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
  5. Departemen Pendidikan dan kebudayaan RI dalam Kurikulum Usaha-Usaha Perbaikan dalam Bidan Pendidikan dan Administrasi Pendidikan.
Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan. Kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan. Pengorgaiasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, pembiayaan, dan pelaporan dengan enggunakna atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, bak personel, material, maupun spiritual untuk mencapai  tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.
  1. Administrasi Pendidikan ialah suatu cara bekerjandengan orang-orang, dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif, yang berarti mendatangkan hasil yang baik dan tepat, sesuai dengan tujuan pendidikan  yang telah ditentukan.
  2. Administrasi pendidikan dapat pula diartikan sebagai pelaksanaan pimpina yang mewujudkan aktivitas kerjasama yang efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
  3. Administrasi pendidikan adalah semua kegiatan sekolah dari yang meliputi usaha-usaha besar seperti perumusan polis, pengarahan usaha, koordinasi, konsultasi, korespondensi, kontrol dan seterusna, sampai kepada usaha-usaha kecil dan sederhana seperti menjaga sekolah, menyapu halaman dan sebagainya.[6][6]
Beberapa unsur pokok di dalam administrasi pendidikan antara lain :
  1. Adanya sekelompok manusia
  2. Adanya tujuan yang hendak dicapai.
  3. Adanya tugas yang harus dilakukan.
  4. Adanya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan.[7][7]
Untuk memperluas pemahaman tentang pengertian Adminstrasi pendidikan berikut ini dikemukakan beberapa batasan  atau definisi:
a.       Hadari Nawawi mengatakan : Administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proes pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana  dan sistematis yang diselnggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal. Beliau menekankan pada proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang terutama pada pendidikan formal. Selanjutnya dikatakan, ada perbedaan antara administrasi pendidikan dengan administrasi operasional administrasi kependidikan. Kegiatan operasional kependidikan adalah kegiatan-kegiatan teknis edukatif, seperti kegiatan belajar mengajar, bimbingan dan penyuluhan dan sebagainya. Sedangkan administrasi pendidikan menyangkut kemampuan mengendalikan kegiatan operasional itu agar serempak seluruhnya bergerak dan terarah pada pencapaian tujuan pendidikan. tujuan itu adalah mengusahakan terwujudnya efisiensi dan efektivitas yang tinggi.
b.      Pendapat lain yang dikemukakan adalah batasan dari Engkoswara. Beliau mengatakan: Administrasi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan sumber daya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan pendidikan yang di sepakati. [8][8]



2.1.2  Tujuan Administrasi Pendidikan
            Tujuannya tidak lain adalah agar semua kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan pendidikn atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam dunia pendidikan adalah agar tujuan  pendidikan tercapai.[9][9]
            Sesuai dengan yang digariskan dalam GBHN tujuan pendidikan nasional adalah :
Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, meperkuat kepribadian, dam mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri  yang serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan.
              Sedangkan dalam lembaga atau sekolah, administrasi pendidikan merupakan subsistem  dalam  sistem pendidikan sekolah. Tujuan dministrasi pendidikan berusaha mnunjang tercapainya tujuan pendidikan sekolah tersebut.[10][10]
2.1.3 Fungsi Administrasi Pendidikan
            Adapun proses administrasi itu meliputi :
  1. Fungsi Perencanaan
Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-maslah. Dalam menghampiri masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Di dalam setiap perencanaan ada dua faktor yang harus diperhatikan, yaitu faktor tujuan dan faktor sarana, baik sarana personel maupun material.
  1. Fungsi Organisasi
Organisasi adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan.
  1. Fungsi pengkoordinasian
Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, teknik-teknik, pikiran-pikiran, dan tujuan-tujuan kedalam hubungan harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.
  1. Fungsi komunikasi
Komunikasi adalah dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.
  1. Fungsi Supervisi
Supervisi sebagi fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
  1. Fungsi Kepegawaian
Kepagawaian ialah pemberian motivasi kepada para pegawai agar selalu bekerja giat, kesejahteraan pegawai, insentif dan penghargaan atas jasa—jasa mereka, konduite dan bimbingan untuk dapat lebih maju, adanya kesempatan untuk meng-upgrade diri, masalah pemberhentian dan pensiun guru.
  1. Fungsi Pembiayaan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam  fungsi pembiayaan itu ialah:
1)      Perencanann tentang berapa biaya yang diperlukan,
2)      Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan
3)      Bagaiman penggunaannya,
4)      Siapa yang melaksanakannya,
5)      Bagaiman pembukuan dan penanggungjawabannya,
6)      Bagaiman pengawasannya,dll.
  1. Fungsi penilaian
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah akitivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses kseluruhan organisasi mencapai hasil yang sesuai dengan rencana atau prograng yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.[11][11]
2.1.4  Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
            Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan adalah sangat banyak dan luas. Tetapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan guru-guru pada umumnya ialah sebagai berikut :
  1. Bidang tata usaha sekolah, ini meliputi:
1.      Organisasi dan struktur pegawai tata usaha.
2.      Anggaran belanja keuangan sekolah.
3.      Masalah kepegawaian dan personalia sekolah.
4.      Keuangan dan pembukuannya.
5.      Korespondensi/surat menyurat.
6.      Masalah penangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, raport dan sebagainya.
  1. Bidang personalia murid, yang meliputi antara lain :
1.      Organisasi murid.masalah kesehatan murid.
2.      Masalah kesejahteraan murid.
3.      Evaluasi kemajuan murid.
4.      Bimbingan dan penyuluhan murid.
  1. Bidang personalia guru, meliputi antara lain:
1.      Pengangkatan dan penempatan tenaga guru.
2.      Organisasi personel guru.
3.      Masalah kepegawaian.
4.      Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru.
5.      Refreshing dan up-granding guru-guru.
  1. Bidang pengawasan (supervisi)
  2. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum.
Menurut Dr. Hadari Nawawi bahwa secara umum ruang lingkup administrasi berlaku juga dalam administrasi pendidikan. Ruang lingkup tersebut  meliputi bidang-bidang kegiatan sebagai berikut :
  1. Manajemen administratif.
  2. Manajemen operatif.[12][12]


2.2 Supervisi Pendidikan
2.2.1 Pengertian Supervisi Pendidikan
            Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan  pendidikan. Ia berupa dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksaan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidkan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran dan metode-metode mengajar yang lebih baik, cara-cara penilaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran dan sebagainya.
            Dengan kata lain, supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.[13][13]
2.2.2 Tujuan Supervisi
            Pada zaman penjajahan, supervisi dijalankan oleh pemilik sekolah atau oleh kepala sekolah terhadap guru-guru di wilayahnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah segala peraturan, perintah atau larangan dijalankan sesuai dengan petunjuk. Apabila semuanya sudah sesuai dan tidak menyimpan sedikitpun, maka sekolah itu dinilai “baik”.
            Lain halnya dengan dengan zaman kemerdekaan sekarang. Tujuan supervisi zaman ini ialah : mengetahui situasi untuk mengukur tingkat perkembangan kegiatan sekolah dalam usahanya dalam mencapai tujuan. Atau dengan kata lain : tujuan supervisi adalah mmeperkembangkan situasi belajar dan mengajar dengan lebih baik.
2.2.3  Fungsi Supersvisi
            Fungsi atau tugas supervisi ialah sebagai berikut :
  1. Menjalankan aktivitas untuk mengetahui situasi administrasi pendiidkan, sebagai kegiatan pendidikan di sekolah dalam segala bidang.
  2. Menentukan syarat-syarat yang diperlukan untuk menciptakan situasi pendidikan di sekolah.
  3. Menjalankan aktivitas untuk mempertinggi hasil dan untuk menghilangkan hambatan-hambatan.
Atau dengan singkat bahwa fungsi utama dari supervisi adalah ditujukan kepada perbaikan pengajaran.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, makan Swearingen memberikan 8 fungsi supervisi sebagai berikut :
a.       Mengkoordinir segala usaha sekolah.
b.      Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.
c.       Memperluas pengalaman sekolah.
d.      Menstimulir usaha-usaha yang kreatif.
e.       Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus.
f.        Menganalisis situasi belajar dan mengajar.
g.      Memberikan pengetahuan/skill kepada setiap anggota staf.
h.      Membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.[14][14]


2.3 Hubungan administrasi dan supervisi
            Administrasi dan supervisi mempunyai hubungan yang erat. Sebenarnya administrasi dan supervisi tidak dapat dipisah, tetapi dalam hal-hal tertentu keduanya dapat dibedakan.
  1. Kegiatan administrasi didasarkan kepada kekuasaan, sedangkan supervisis didasarkan pada pelayanan bimbingan dan pembinaan.
  2. Tugas administrasi meliputi seluruh keseluruhan bidang tugas disekolah, termasuk manajemen sekolah, sedangkan supervisi adalah sebagian dari tugas pengarahan, satu segi manajemen.
  3. Administrasi bartugas menyediakan semua kondisi semua kondisi yang diperlukan untuk pelaksaan program pendidikan, sedangkan supervisi menggunakan kondisi-kondisi  yang telah disediakan itu untuk peningkatan mutu belajar mengajar.[15][15]











BAB III
PENDAHULUAN
3.1  Kesimpulan
Administrasi Pendidikan adalah proses kerja sama antara yang satu dengan yang lainnya yang memiliki tujuan yang hendak dicapai bersama dengan melaksanakan tugas sebaik mungkin dengan memanfaatkan fasilitas  untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang produktif.
Supervisi Pendidikan adalah  penbinaan yang direncanakan dalam perbaikan situasi pengajaran dengan lebih meningkatkan pendayagunaan smber personel dan maerial dalam pencapaian tujuan pendidikan secara lebih efektif dan efesien.



[1][1] M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 ), hlm. 2
[2][2] M.  Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT  Rineka Cipta, 2006), hlm. 2
[3][3] M.  Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT  Rineka Cipta, 2006), hlm. 5
[4][4] Ibid, hlm 6
[5][5] M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 ), hlm. 4
[6][6] M.  Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT  Rineka Cipta, 2006), hlm. 9
[7][7] M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 ), hlm. 5
[8][8] M.  Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT  Rineka Cipta, 2006), hlm. 11
[9][9] ibid, hlm. 17
[10][10] M.  Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT  Rineka Cipta, 2006), hlm. 18
[11][11] M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 ), hlm. 22
[12][12] M.  Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT  Rineka Cipta, 2006), hlm. 27
[13][13] M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 ), hlm. 76
[14][14] M.  Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT  Rineka Cipta, 2006), hlm. 179
[15][15] M.  Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT  Rineka Cipta, 2006), hlm. 205

No comments:

Post a Comment