Thursday, September 12, 2013

FADHILAH SHALAT TARAWIH (DURRATUN NASHIHIN)

FADHILAH SHALAT TARAWIH (DURRATUN NASHIHIN)

FADHILAH SHALAT TARAWIH
Ali bin Abi Thalib R.A berkata, bahwa pada suatu waktu Nabi Muhammad S.A.W. ditanya tentang keutamaan shalat Tarawih dibulan Ramadhan, maka beliau bersabda:
Malam pertama: Terlepas dari dosa seperti hari dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Malam kedua: Dia diampuni dan juga kedua orang tuanya apabila keduanya mu’min. Malam ketiga: Ada salah satu malaykat mengundang dari bawah Arsy: “Mulailah bekerja maka Allah mengampuni dosamu yang telah lalu”. Malam keempat: Baginya pahala sebanyak pahala memebaca kitab Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an. Malam kelima: Allah memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang mengerjakan shalat di Masjidil Haram, di Masjidil Madinah dan di Masjidil Aqsha. Malam keenam: Allah memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang melakukan thawaf di Baitul Ma’mur dan memohonkan ampun untuknya semua batu-batu dan tanah liat keras. Malam ketujuh: Seakan-akan dia bertemu dengan Nabi Musa A.S. dan membantunya memerangi Fir’aun dan Haman. Malam kedelapan: Allah memberikan kepadanya seperti apa yang telah diberikan kepada Nabi Ibrahim A.S. Malam kesembilan: Seakan-akan dia telah mengerjakan ibadah seperti ibadahnya Nabi Muhammad S.A.W. Malam kesepuluh: Allah memberikan rezeki kepadanya kebaikan dunia dan akhirat. Malam kesebelas: Dia akan keluar dari dunia (mati) seperti hari dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Malam kedua belas: Besok pada hari Qiamat dia datang sedang wajahnya seperti bulan purnama. Malam ketiga belas: besok dihari Qiamat dia selamat aman dari segala resiko. Malam keempat belas: Para Malaykat telah datang memberikan persaksian bahwa dia telah sungguh-sungguh telah mengerjakan shalat terawih, maka Allah tidak akan menghisabnya dihari Qiamat. Malam kelima belas: Para Malaykat dan para pembawa Arsy dan Kursi memohonkan tambahnya kebaikan untuk dia. Malam ke enam belas: Allah mencatat dia bebas selamat dari neraka dan bebas masuk syurga. Malam ketujuh belas: Dia diberi pahala sebanyak pahala para Nabi. Malam kedelapan belas: Salah seorang Malaykat mengundang: “Hai Hamba Allah, sesungguhnya Allah telah ridha kepadamu dan kepada kedua orang tuamu. Malam kesembilan belas: Allah mengangkat derajatnya di Syurga Firdaus. Malam kedua puluh: Dia diberi pahala sebanyak pahala para Syuhada dan Shalihin.Malam kedua puluh satu: Allah membangunkan baginya sebuah rumah dari cahaya di syurga. Malam kedua puluh dua: Dihari Qiamat dia datang dengan keadaan aman dari segala macam rasa susah dan duka. Malam kedua puluh tiga: Allah membangunkan baginya sebuah kota didalam syurga. Malam kedua puluh empat: Baginya dua puluh empat do’a yang dikabulkan. Malam kedua puluh lima:Allah menghapuskan siksa kubur dari padanya. Malam kedua puluh enam: Allah meningkatkan baginya pahala selama empat puluh tahun. Malam kedua puluh tujuh: Dihari Qiamat dia melewati jembatan(Shirathal Mustaqim) dengan mudah lagi cepat laksana halilintar menyambar. Malam kedua puluh delapan: Allah mengangkat seribu derajat baginya didalam syurga. Malam kedua puluh sembilan: Allah memberikan kepadanya pahala seribu ibadah haji yang diterima. Malam ketiga puluh: Allah berfirman: ”Makanlah buah-buahan syurga, mandilah dengan air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar, Aku adalah Tuhanmu dan engkau adalah hamba-Ku”.
(DURRATUN NASIHIN.  Hlm:77-79).

No comments:

Post a Comment