Saturday, December 3, 2016

PROFOSAL IRFAN EFENDI 2



BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah realitas yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tumbuh kembangnya manusia pengguna bahasa itu.Realitas bahasa dalam kehidupan ini semakin menambah kuatnya eksistensi manusia sebagai makhluk berbudaya dan beragama. Kekuatan eksistensi manusia sebagai makhluk berbudaya dan beragama antara lain ditunjukkan oleh kemampuannya memproduksi karya-karya besar berupa sains,teknologi,dan seni yang tidak terlepas dari peran-peran bahasa yang digunakannya.Namun dalam konteks lain,bahasa bisa dijadikan alat propoganda,bahkan peperangan yang bisa membahayakan sesama jika pengguna bahasa tidak lagi melihat rambu-rambu agama dan kemanusiaan dalam penggunaannya.[1]
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa asing dan bahasa yang penting didunia.karena,bahasa arab merupakan bahasa yang paling besar signifikanya untuk umat islam sedunia,baik yang berkebangsaan arab maupun tidak.bahasa Arab merupakan bahasa kitab suci Al-Qur’an dan Al-Qur’an tidak bisa dipisahkan dengan bahasa Arab karena Al-Qur’an telah diturunkan dengan berbahasa Arab sebagaimana firman Allah  Swt
وَكَذَا لِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ قُرْءَانًا عَرَبِيًّا. . .                             
Artinya:”Demikianlah kami wahyukan kepadamu Al-Qur’an dalam bahasa Arab. .
             (Qur’an Surat Asy-syuura:7).[2]
Mempelajari bahasa Arab adalah salah satu syarat untuk menguasai isi Al-Qur’an,Al-Qur’an sebagai pengatur hidup manusia yang diturunkan kepada Rasul secara Hafalan.
Sebagaimana diketahui bahwa keberhasilan pembelajaran terutama bahasa arab,banyak faktor yang mempengaruhinya tidak hanya guru tetapi juga karena strategi pengajaran yang belum tepat.Dalam pembelajaran Bahasa Arab strategi pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Index card match (mencari pasangan kartu)
Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah meliputi semua aktivitas memberikan materi pelajaran kepada siswa, agar siswa mempunyai kecakapan dan pengetahuan yang memadai yang memberikan manfaat dalam kehidupannya. Dalam proses pembelajaran bahasa selain melibatkan pendidik dan siswa secara langsung juga diperlukan pendukung lain, yaitu: alat pelajaran yang memadai, penggunaan metode yang tepat, serta situasi dan kondisi yang menunjang.
Dalam proses pembelajaran di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara pendidik, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Dalam hal ini pendidik mempunyai peran yang sangat dominan untuk memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Pendidik juga harus mampu memilih metode yang sesuai yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar, karena penerapan metode yang tepat akan sangat menentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahkan metode sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa dianggap lebih signifikan dibanding dengan materi itu sendiri.
Adapun ayat yang berkaitan dengan metode pembelajaran adalah surat An Nahl ayat 125 yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikman dan pelajaran yang sesuai dan bantahlah mereka dengan cara yang baik, sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk.” (Soenarjo, 1971:421).[3]
Metode adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis berdasaran approach tertentu.[4]
Penggunaan metode dapat memperlancar proses pembelajaran sehingga akan tercapai tujuan yang efektif dan efisien. Dalam suatu kegiatan belajar mengajar tidak harus menggunakan metode tertentu untuk mengajarkan suatu materi pelajaran, tetapi penggunaan metode lebih ditekankan pada kebutuhan agar lebih sesuai dengan materi pelajaran. Penggunaan metode pembelajaran harus diperhatikan adalah suasana yang tidak monoton. Metode pembelajaran yang digunakan harus menimbulkan kedinamisan dalam proses pembelajaran. Seorang guru yang miskin metode pembelajaran akan menimbulkan masalah baik bagi guru maupun siswa.
Seorang guru seharusnya memahami, mengerti dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai, baik dengan materi pelajaran yang diberikan maupun dengan kondisi siswa, serta sarana dan prasarana yang tersedia. Dengan penggunaan metode yang lebih mendalam sehingga prestasi belajar sesuai dengan tujuan instruksional.
Selama ini kondisi proses belajar mengajar di Madrasah tsanawiah masih diwarnai oleh aspek pengetahuan. Masih sedikit mengacu pada ketertiban siswa dalam proses belajar itu sendiri. Karena pembelajaran tidak merangsang siswa untuk terlibat secara efektif dalam proses belajar mengajar. Kondisi seperti itu pun ditemukan dalam pembelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas VII MTS Hamparan rawang, yaitu pembelajaran yang hanya menekankan aspek kognitif semata, kurang melibatkan siswa sehingga siswa kurang aktif bahkan cenderung pasif. Akibatnya prestasi belajar BahasaArab pada akhir semester kurang dari harapan.
Pada saat pembelajaran Bahasa Arab di kelas VII MTS Hamparan rawang guru menyampaikan materi pelajaran kurang lebih 35 menit. Dilanjutkan dengan pengerjaan soal soal latihan. Dan latihan soal didapatkan hasil evaluasi 24% siswa yang sesuai target KKM dari jumlah keseluruhan. Maka dari hasil evaluasi dapat dilihat beberapa penyebab rendahnya hasil yang dicapai, bahwa dengan pembelajaran yang monoton akan berdampak, pertama membosankan dan menjenuhkan siswa, karena siswa menjadi terbiasa melakukan hal yang sama maka siswa menjadi enggan untuk mengikuti pelajaran tersebut. Kedua akan membunuh semangat belajar siswa. Ketiga akan merusak minat belajar siswa. Dari hal-hal yang peneliti temukan pada saat observasi di kelas, peneliti mengidentifikasi sebab sebab munculnya masalah tersebut antara lain: siswa kurang terlibat dalam pembelajaran, guru kurang bijak dalam memilih metode, penguasaan siswa tentang materi masih kurang dan kegiatan pembelajaran membosankan.
Dari uraian di atas penulis memilih metode Index Card Match untuk pembelajaran materi Bahasa Arab, karena dalam pembelajaran Bahasa Arab memerlukan kecermatan pemahaman serta keaktifan yang sempurna terhadap suatu materi. Meskipun tidak ada metode yang sempurna namun metode Index Card Match diharapkan dapat menjadikan peserta didik aktif, kreatif dan senang terhadap apa yang sedang dipelajarinya karena pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dapat menjadikan peserta didik menangkap pelajaran dengan baik
Maka untuk mengatasi kendala pembelajaran Bahasa Arab yang dihadapi di kelas VII peneliti menerapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) biasa disebut juga dengan classroom action research. PTK didefinisikan sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.[5]
Dari pengertian tentang PTK dapat diketahui PTK merupakan suatu upaya perbaikan dan peningkatan kualitas praktek pembelajaran. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga guru menjadi profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, pendidik mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui kajian terhadap masalah yang terjadi di kelasnya. Dalam melaksanakan PTK, siswa tidak akan terganggu karena pendidik melakukan penelitian sambil melaksanakan pembelajaran. Dan tentunya pendidik menjadi lebih kreatif dan aktif dalam melaksanakan pembelajaran setelah mengetahui keadaan siswa. Sehingga dari penerapan PTK dengan menggunakan metode Index Card Match ini diharapkan mampu memberi perubahan terhadap mutu pembelajaran, sehingga menumbuh kembangkan semangat siswa dalam belajar Bahasa Arab. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti mengambil judul “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VII MTSN HAMPARAN RAWANG
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah metode Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan dan perhatian belajar siswa kelas VII Mtsn hamparan rawang?
2. Apakah penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Arab pada siswa kelas VII Mtsn hamparan rawang?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mencari suatu pembuktian tentang ada tidaknya peningkatkan keaktifan, perhatian dan prestasi belajar Bahasa Arab melalui metode Index Card Match pada siswa kelas VII Mtsn hamparan rawang.
D. Hipotesis
            Jawaban sementara atau ijabah awwaliyah (sebelum penelitian dilakukan) ini dalam studi ilmiah dsebut dengan hipotesis. Dikatakan jawaban sementara,karena kebenaran suatu hipotesis masih harus diuji atau diverifikasi dengan data yang akan dikumpulkan (ibnu, et all,2003).[6]
===== 

Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan penelitian, yang akan diuji melalui penelitian.
Maka hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Metode Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa dalam pembelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas VII Mtsn hamparan rawang..
2. Penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa arab pada siswa kelas VII Mtsn hamparan rawang.
E. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Batasan subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-D mtsn hamparan rawang
2. Batasan objek dalam penelitian ini ialah akan mengukur penguasaan mufradat siswa dengan menggunakan metde index card match terhadap siswa keas VII-D MTsN hamparan rawang

F. Manfaat Penelitian
1.Manfaat bagi guru
Dapat menumbuhkan minat guru untuk mengembangkan kemampuan dalam menggunakan metode yang bervariasi.
2. Manfaat bagi siswa
a. Dapat meningkatkan minat belajar.
b. Memberikan pengalaman bagi siswa untuk aktif, kreatif dalam prosespembelajaran.
c. Meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa.
3. Manfaat bagi madrasah
Memberikan masukan untuk mengadakan pembinaan dan penyediaan sarana dan prasarana. Ikut berpartisipasi dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam meningkatkan mutu.
g. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah definisi pada penelitian ini maka peneliti akan menjelaskan beberapa istilah sebagai batasan penelitian.
1. Meningkatkan
Adalah suatu upaya yang dilakukan untuk merubah suatu keadaan, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dengan menggunakan cara atau usaha yang telah ditentukan.
2. Prestasi
Adalah hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan (Balai Pustaka, 1993:700)
3. Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah bahasa yang mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi antar manusia dan sebagai Bahasa Agama Islam (Depag RI, 2004:2). Jadi pembelajaran Bahasa Arab yaitu mengarahkan untuk memahami dan menghayati Al Qur’an dan Hadist sehingga menjadikan peserta didik paham dengan bahasa yang ada dalam Al Qur’an dan Hadist.
4. Metode Index Card Match
Metode Index Card Match (mencocokkan kartu indeks) adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang pelajaran (Mel Silberman, 2009:240). Jadi metode Index Card Match adalah metode yang dapat mengaktifkan siswa dengan cara menjodohkan kartu tanya dan kartu jawab yang ada pada masing-masing siswa



















BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang peneliti temukan, maka demi kelancaran jalannya penelitian, peneliti mencari landasan dan kajian pustaka sebagai fokus peneliti dalam melakukan penelitian. Kajian pustaka merupakan teori-teori dasar sebagai bekal untuk melangkah dalam pencarian solusi berdasarkan ilmu pengetahuan.

A. Hakekat Belajar Mengajar
. Belajar adalah proses terjadinya perubahan yang relatif menetap yang dihasilkan dari suatu pengalaman berupa latihan-latihan atau interaksi dengan lingkungan. Dengan demikian dapat didefinisikan bahwa belajar bahasa adalah proses terjadinya perubahan “kebahasaan” seseorang yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman berupa latihan kebahasaan atau interaksi kebahasaan.
Pembelajaran substansinya adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari materi tertentu melakukan kegiatan belajar dengan baik. Dengan kata lain pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan kegiatan belajar materi tertentu yang kondusif untuk mencapai tujuan.[7]
Adapun yang dimaksud pembelajaran bahasa Arab adalah suatu kegiatan mengajar yang yang dilakukan secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari bahasa arab melakukan kegiatan belajar dengan baik, sehingga kondusif untuk mencapai tujuan belajar bahasa arab.

B. Model Make A Match
Metode Make a match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode daam peajaran kooperatif. Metode ini di kembangkan oleh orna curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil beajar mengenai suatu konsep atau topik,dalam suasana yang menyenangkan.
            Penerapan metode ini di mulai dengan teknik,yaitu siswa di suruh mencari pasangan kartuyang merupakan jawaban aau soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya deberi poin.
            Langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut :
a.Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban)
b.setiap siswa mendapat satu kartu memekirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
c.siswa mencaripasangn yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu jawaban).
d.siswa yang dapat mecocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
e.setelah satu babak kartu dikocok lagiagar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebeumnya,demikian seterusnya.
f.kesimpulan[8]

C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1989:43), prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Prestasi belajar yaitu penguasaan ketrampilan dan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, biasanya dalam nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. (Basuki, 1991:3).Dari kedua pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan bekerja keras, ulet, tekun sehingga bisa memberikan kepuasan dan pemenuhan hasrat.
            Sedangkah prestasi belajar Bahasa Arab adalah hasil siswa setelah melakukan suatu proses belajar Bahasa Arab. Agar prestasi itu benar-benar mencerminkan hasil belajar siswa maka penilaiannya harus secara objektif dan berkesinambungan. Secara objektif maksudnya penilaian berdasarkan kegiatan yang dilakukan siswa. Sedangkan berkesinambungan maksudnya penilaian dilakukan secara terus menerus melalui ulangan harian, post-test dan ulangan umum bersama.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang dimaksud akan selalu ada sepanjang proses belajar mengajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar menurut Ngalim Purwanto (1997:73) sebagai berikut:
a. Faktor dari luar
1) Faktor lingkungan
Lingkungan yang berujud alam dan sosial. Lingkungan alam seperti keadan udara, suhu, kelembaban. Belajar dengan udara yang segar akan lebih baik hasilnya, bila dibandingkan dengan keadaan udara yang panas dan pengap. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hubungan antar individu dengan keluarga, pola asuh maupun masyarakat.
2) Faktor Psikologis
Setiap manusia pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, karena perbedaan itu juga mempengaruhi hasil belajar. Faktor psikologis yang dianggap utama dalam pengaruhnya terhadap hasil belajar adalah: (1) bakat, (2) minat, (3) kecerdasan, (4) motivasi atau perhatian, dan (5) kemampuan kognitif. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar tersebut, jelaslah bahwa faktor dari dalam dan dari luar diri siswa, kedudukannya sangat penting.

D. Pembelajaran Bahasa Arab
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Mengingat fungsi bahasa yang bukan hanya sebagai suatu bidang kajian, sebuah kurikulum bahasa untuk madrasah menengah sewajarnya mempersiapkan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang membuat peserta didik mampu merefleksi pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna. Bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, membuat keputusan yang bertanggung jawab pada tingkat pribadi dan sosial, menemukan serta menggunakan kemampuan-kemampuan dan imajinatif yang ada dalam dirinya.
            Penguasaan Bahasa Arab merupakan persyaratan penting bagi keberhasilan individu, masyarakat, Bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan zaman pada tingkat global. Penguasaan Bahasa Arab dapat diperoleh melalui berbagai program, sementara program pembelajaran Bahasa Arab di madrasah secara formal merupakan sarana utama bagi sebagian besar anak Indonesia.
Mata pelajaran Bahasa Arab berfungsi sebagai bahasa agama dan ilmu pengetahuan disamping sebagai alat komunikasi. Dengan kata lain, pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari mata pelajaran Agama Islam sebagai suatu keseluruhan. Walaupun demikian, pengajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah harus tetap berpedoman kepada prinsip-prinsip pengajaran bahasa asing pada umumnya. (Depag, 2004:139)

1. Komponen utama pembelajaran Bahasa Arab
Komponen utama dari pembelajaran Bahasa Arab meliputi empat aspek keterampilan berbahasa yang sama untuk semua kemampuan yaitu:
a. Menyimak (Istima’)
Kemampuan menyimak (istima’) ini merujuk pada semua cara untuk berkomunikasi secara lisan. Fokusnya adalah pada memproduksi dan menyimak teks yang diucapkan melalui percakapan informal, bercerita atau cerita pribadi dalam kelompok kecil sampai pada teks yang lebih formal dan kompleks untuk tujuan intepretasi, evaluasi,analisis, dan hiburan.

b. Berbicara (Kalam)
Kemampuan berbicara (kalam) sangat berkaitan erat dengan menyimak, karena keduanya merujuk pada semua cara untuk berkomunikasi secara lisan.

c. Membaca (Qiro’ah)
Kemampuan membaca (qiro’ah) merujuk pada semua cara dalam membangun (mengkontruksikan) makna mulai dari teks yang berbentuk bahan cetak hingga bahan bukan cetak.
d. Menulis (Kitabah)
Kemampuan menulis (Kitabah) merujuk pada semua cara dalam menciptakan, menyusun, mengedit, dan mempublikasikan teks, termasuk dalam penggunaan media pembelajaran. (Depag, 2004: 140).

2. Gambaran Global Pembelajaran Bahasa Arab
Metodologi pengajaran Bahasa Arab merupakan fenomena yang bertitik tolak pada metode penyampaian. Sebelum melangkah untuk melaksanakan tugas, para guru pengajar Bahasa Arab perlu mengetahui gambaran secara umum yang erat kaitannya dengan metodologi. Secara global pengajaran Bahasa Arab meliputi:

1.Memahami tujuan, baik tujuan aktif maupun tujuan pasif. Tujuan aktif merupakan usaha yang dilakukan dari pihak pengajar Bahasa Arab agar siswa mampu mengekspresikan Bahasa Arab, baik dalam bentuk ucapan ataupun tulisan. Adapun tujuan pasif adalah agar siswa mampu memahami bahasa tersebut.

2. Memahami betapa pentingnya arti, nilai, dan makna alat pengajaran Bahasa Arab.
Guru harus mengenal dan menghayati bahwa dirinya merupakan alat yang dominan. Dengan menguasai metodologi Bahasa Arab berarti guru mempunyai reputasi yang akurat dalam mencetak siswa secara optimal. Guru harus mampu menerapkan yang dituntut oleh dunia pendidikan, yaitu belajar tuntas.
Guru merupakan alat yang paling utama dalam pengajaran, karena itu ia harus mempunyai ilmu yang mendalam tentang bahan yang akan diajarkannya. Disamping guru, secara pedagogis, ada beberapa alat lain yang harus dikuasai oleh pendidik atau guru, diantaranya kurikulum, administrasi mengajar, dan sejumlah perangkat lainnya. (Fachrudin, 2006: 9)

3. Fungsi dan Tujuan
Dalam konteks pendidikan, Bahasa Arab berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi, dan dalamm konteks sehari-hari, sebagai alat untuk membina hubungan interpersonal, bertukar informasi serta menikmati estetika bahasa dalam budaya Arab. Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa tersebut, dalam bentuk lisan dan tulisan.
b. Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat dan pentingnya Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antar bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya.

4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab meliputi:
a. Unsur bahasa
1) Bentuk kata (Syarfiy)
2) Pola kalimat
3) Kosakata

b. Kegiatan berbahasa
1) Bercakap yang mengajarkan keterampilan menggunakan Bahasa Arab secara lisan untuk mengembangkan kemampuan berbagai fungsi komunikasi berbahasa.
2) Menyimak yang melatih peserta didik untuk memahami bahasa Arab lisan.
3) Membaca yang mengajarkan keterampilan membaca untuk mengembangkan kemampuan memahami isi wacana, disamping sebagai bahan untuk memantapkan keterampilan bercakap.
4) Menulis untuk mengembangkan kemampuan menyusun kalimatkalimat yang benar dalam isya’ muwajjah (karangan terpimpin), (Depag, 2009:4).

5. Media Pembelajaran Bahasa Arab
Kata media berasal dari kata lain “medius” yang artinya “tengah”. Secara umum media adalah semua bentuk perantara yang menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada penerima. (Asqar, 2003:74).
Macam-macam media pada pembelajaran Bahasa Arab antara lain:
a. Gambar-gambar
b. Kartu
c. Papan tulis
d. Buku pegangan siswa
e. Tape recoder, dll
Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien.

6. Metode Pembelajaran Bahasa Arab
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “methodos” yang berarti cara. Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu metha yang berarti melalui atau melewati, dan hodos yang berarti jalan atau cara, (Ismail, 2002:7).
Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai atau serasi untuk menyajikan suatu hal, sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan harapan.Jadi pembelajaran Bahasa Arab adalah suata cara atau jalan yang ditempuhyang sesuai atau serasi untuk menyajikan suatu materi Bahasa Arab ,sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai denan harapan.
Ada beberapa yang harus dicapai dalam memilih metode yang akan digunakan dalam menyajikan bahan pelajaran yaitu tujuan, fasilitas, guru, situasi, partisipasi, filsafat, kebaikan dan kelemahan metode tertentu.Dalam setiap proses belajar mengajar tidak hanya dipakai satu jenis metode, melainkan dipakai dua atau lebih metode, sesuai dengan situasi dan kebutuhan ketika berlangsungnya belajar mengajar tersebut. Tidak ada satupun metode yang baik untuk mencapai setiap tujuan dalam setiap situasi. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kelemahan, sebagai guru hendaknya mengetahui kapan metode tepat digunakan dan kapan harus dikombinasikan.
============ 

7. Strategi Pendekatan Mengajar
Dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Arab tentu berbeda dengan pembelajaran mata pelajaran yang lain, hal ini dikarenakan standar isi dari Bahasa Arab terdapat kesinambungan antara materi yang telah dipelajari dan materi yang akan dipelajari. Dan karena pembelajaran Bahasa Arab diawali dari konkrit ke abstrak, dari sederhana ke kompleks dan dari yang mudah ke yang sulit. Strategi mengajar ialah seperangkat kebijaksanaan khusus untuk mengajarkan topik tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi mengajar ialah:
a. Bentuk materi
b. Mengaji materi (guru), satu orang atau beregu.
c. Cara analitis atau sintetis, cara formal atau non-formal.
d. Penerima materi (siswa), perorangan, kelompok kecil, kelompok besar, kelompok heterogen atau kelompok homogen, (Lukman, 2001: 6).

Dalam pembelajaran guru dapat mengkombinasikan berbagai strategi belajar mengajar di dalam kelas. Misalkan guru dapatmelakukannya dengan beberapa cara: ekspositori dan ceramah, penyelidikan atau penemuan sendiri (inquiri), pengelolaan siswa, penekanan pada siswa, dan permainan. (KBK, 2004: 84).
Berbagai metode pembelajaran yang ada harus dikombinasikan dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran akan bervariasi dan tidak berkesan membosankan bagi siswa dan pada akhirnya akan tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Pendekatan mengajar ialah:
a. Mengajarkan suatu topik tertentu dilihat dari sudut bagaimana topik tersebut disajikan.
b. Langkah awal yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Contoh pokok bahasan yang bertujuan untuk melatih keterampilan, dan kebiasaan siswa rasa tanggung jawab, pendekatan: kerja kelompok, individual, klasikal. Salah satu contoh jenis pendekatan mengajar adalah pendekatan spiral. Mengajarkan suatu topik tertentu (dalam pengajaran Bahasa Arab) untuk tingkat yang berbeda, disajikan dengan cara yang berbeda pula. Seperti bentuk spiral, yang mulai kecil makin agak besar, makin besar dan masih besar lagi.

8. Peranan Metode Mengajar
Dalam proses belajar mengajar (PBM), metode mengajar mempunyai peranan yang sangat penting dan merupakan salah satupenunjang utama, dalam penentuan keberhasilan seorang guru dalam mengajar.Untuk mewujudkan keberhasilan mengajar seorang guru harus memiliki kecakapan dan keterampilan mengajar atau menyajikan materimateri pelajaran. Guru juga harus menguasai metode-metode mengajar dan nmenyesuaikannya dengan materi yang akan disampaikan.
Metode mengajar yang diperlukan dalam mata pelajaran, diantaranya:
a.Metode ceramah atau metode pemberitahuan
b.Metode ekspositori
c.Metode penemuan
d.Metode Tanya jawab
e.Metode latih hafal (metode drill)
f. Metode diskusi
g.Metode labolatorium
h.Metode pemberian tugas
i. Metode proyek
j. Metode kegiatan lapangan
k Metode permaianan
l. Metode pemecahan masalah
m. Metode karya wisata
Dalam penyampaian satu topik guru dapat menggunakan berbagai macam metode tergantung pada keperluan dari materi itu sendiri. Penggunaan metode ini dimaksudkan agar pengajaran menjadi: berencana, berurutan, teratur, terarah, tersusun rapi, dan sistematis, sehingga dapat tercapai sasaran yang diharapkan.

9. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi terhadap hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam menguasai kompetensi dasar. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui kompetensi dasar, materi, atau indikator yang belum tercapai ketuntasan. Dengan mengevaluasi hasil belajar, guru akan mendapatkan manfaat yang besar untuk melakukan program perbaikan yang tepat. Jika ditemukan sebagian peserta didik gagal, perlu dikaji kembali kembali apakah instrumen penilaian terlalu sulit, apakah instrumen penilaian sudah sesuai indikatornya, ataukah cara pembelajarannya (strategi, metode, media, pendekatan, atau teknik) yang digunakan kurang tepat. Jika ternyata instrumen penilaiannya terlalu sulit, maka perlu diperbaiki. Akan tetapi jika, instrumen penilaiannya ternyata tidak sulit, mungkin pembelajarannya yang harus diperbaiki, dan seterusnya. Apabila dari jumlah siswa ternyata tidak berminat dengan mata pelajaran bahasa arab, maka guru harus mencari sebab-sebabnya. Perlu dikaji dan dilihat kembali secara menyeluruh segala hal yang terkait dengan pembelajaran bahasa arab baik menyangkut strategi, metode, media, pendekatan, maupun tekhniknya.

10. Manfaat Evaluasi
Evaluasi ini memiliki manfaat bagi:
a. Peserta Didik
Informasi hasil belajar bermanfaat bagi peserta didik untuk: (a) mengetahui kemajuan hasil belajar diri, (b) mengetahui konsep-konsep atau teori yang belum dikuasai, (c) memotivasi diri untuk lebih baik, dan (d) memperbaiki strategi belajar.
b. Orang Tua
lnformasi hasil belajar dimanfaatkan orang tua untuk memotivasi anak agar belajar lebih baik. Informasi ini dimanfaatkan orang tua untuk: (a) membantu anaknya belajar, (b) memotivasi anak belajar, (c) membantu madrasah meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan (d) membantu madrasah melengkapi fasilitas belajar.
c. Guru dan Kepala Madrasah
Hasil belajar digunakan guru dan kepala madrasah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam satu kelas dan madrasah dalam semua mata pelajaran. Hasi1 penilaian harus dapat mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang lebih tepat, dan mendorong madrasah agar memberi fasilitas belajar yang lebih baik.

















BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Dalam penelitian kuantitatif, data dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik. Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivism yang menekankan fenomena-fenomena objektif an dikaji secara kuantitatif (sukmadinata, 2005).[9]
Berdasarkan hasil yang diperoleh, penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui praktik atau penerapan suatu program di lapangan. mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui, bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik, lebih efektif, dan efisien.[10]
Berdasarkan hasil analisanya, penelitian ini juga merupakan penelitian deskriptif, sebab data mengenai aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran mufrodat denga melalu metode index card match berlangsung akan dianalisis secara deskriptif

B. Subjek dan objek Penelitian
Subjek yang diteliti yaitu siswa kelas VII Mtsn hamparan rawang pada tahun 2016.
Karateristik siswa:
1. Jumlah siswa adalah:
a. Laki-laki : 8 anak
b. Perempuan : 6 anak
Jumlah : 14 anak
2. Usia Siswa:
a. Anak yang berusia 12 tahun sebanyak : 9 anak
b. Anak yang berusia 11 tahun sebanyak : 5 anak
3. Tingkat kemampuan siswa

====================  

Berdasar dari pengalaman selama penelitian mengajar, kemampuan siswa dalam belajar terbagi menjadi beberapa tingkatan, 4 siswa pandai, 6 siswa kemampuan cukup atau sedang, dan sisanya siswa kemampuan agak lambat.
4. Latar belakang siswa
Karena letak madrasah di pedesaan, maka mayoritas orang tua berpendidikan sekolah dasar dan profesinyapun mayoritas sebagai petani dan pedagang
Sesuai dengan permasalahan yang peneliti hadapi maka masalah siswa yang dijadikan obyek penelitian adalah keaktifan dan prestasi belajar siswa. Adapun cara pengambilan data sebagai berikut:
1. Data keaktifan dan perhatian diambil dari kegiatan penggunaan metode
dengan ketika mencari pasangan jawaban.
2. Data prestasi diambil dari pre test dan past test serta hasil latihan setiap
akhir siklus.
Indikator dari keberhasilan penelitian ini adalah apabila 85% dari seluruh siswa dalam kelas telah menguasai bahan pelajaran minimal 60% atau minimal mendapat nilai 60. Sehingga hasil pembelajaran akan meningkat dan respon dari observer menunjukkan nilai positif atau mengalami perubahan. Yang dijadikan obyek penelitian adalah mata pelajaran Bahasa Arabsesuai dengan kompetensi dasar pada saat penelitian dilakukan tanpa menyita waktu dan mata pelajaran lain. Pokok bahasan yang diambil adalah keluarga inti dan keluarga besar.

C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali tatap muka dengan menggunakan jam pelajaran Bahasa Arab dan menyesuaikan pelajaran yang ada.                                              
D. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus. Pelaksanaan setiap siklus sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Siklus pertama dilakukan dengan metode Index Card Match dan dipadukan dengan metode ceramah sebagai pengantar penyampaian materi.Kekurangan yang muncul pada siklus pertama akan diadakan perbaikan pada siklus kedua dan kekurangan yang muncul pada siklus kedua akan diperbaiki pada siklus ketiga.
Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Siklus I
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan materi Bahasa Arab dengan pokok bahasan keluarga dengan sub pokok bahasan anggota keluarga.
2) Membuat lembar kartu tanya dan kartu jawab.
3) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas dan perhatian siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match.
4) Membuat lembar soal pre-test untuk mengetahui kesiapan siswa ketika mengikuti pembelajaran Bahasa Arab.
5) Membuat soal ulangan atau past test untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melaksanakan siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan meliputi:
1) Guru melakukan apersepsi sebagai kegiatan awal dengan melakukan tanya jawab menggunakan Bahasa Arab.
2) Dengan menggunakan metode ceramah guru menyampaikan materi tentang keluarga.
3) Guru mengajak siswa untuk membaca teks yang ada pada buku LKS, kemudian dengan bimbingan guru siswa mengartikan teks tersebut.
4) Setelah siswa memahami materi, guru membagikan potongan kertas kepada masing-masing siswa untuk menerapkan metode Index Card Match, yang selanjutnya guru menjelaskan cara permainannya.
5) Guru memberi latihan soal untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Arab.

c. Observasi
Tahap ini merupakantahap pelaksanaan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran, yang ditujukan untuk mengetahui keefektifan dari metode Index Card Match dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar materi Bahasa Arab tentang keluarga. Pada siklus I kegiatan siswa yang diamati adalah perhatian dan
keaktifan siswa dalam belajar selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi
Pada siklus I ini hasil belajar belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Siswa belum terbiasa menggunakan metode Index Card Match, sehingga siswa belum menguasai sepenuhnya akan materi yang disampaikan guru. Hanya beberapa siswa yang berkemampuan pandai yang mampu menyerap materi dengan sempurna. Dari temuan yang didapat pada siklus I ini, akan digunakan sebagai acuan perencanaan pada siklus II.

Siklus II
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan materi ajar Bahasa Arab dengan sub pokok bahasan penggunaan huruf jar (Fi) pada materi keluarga.
2) Menyiapkan lembar potongan tanya jawab.
3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati metode Index Card Match.
4) Membuat lembar pre test atau ulangan untuk mengetahui prestasi siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut:
1) Guru melaksanakan apersepsi sebagai kegiatan awal.
2) Sebelum melangkah materi berikutnya guru mendesain tempat duduk menjadi per kelompok.
3) Dengan metode ceramah guru menjelaskan materi tentang huruf jar (Fi).
4) Setelah siswa memahami materi, guru membagikan kartu pada masing-masing siswa, kemudian dilanjutkan dengan mencari jodoh
kartu yang dipegangnya.
5) Masing-masing pasangan duduk berdampingan dan membaca tulisan yang ada pada kartu.
6) Guru memberi latihan soal atau pre test untuk mengetahui prestasi

c. Observasi
Pada tahap ini merupakan tahap pelaksanaan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang ditujukan untuk mengetahui keefektifan dari metode Index Card Match dalam meningkatkan keaktifan, perhatian dan prestasi belajar Bahasa Arab tentang penggunaan huruf jar (Fi). Pada siklus II sudah agak terbiasa dengan metode Index Card Match, sehingga siswa sudah mulai menguasai materi yang disampaikan guru. Dan hampir 50% anak sudah menyerap materi dengan sempurna. Dari temua yang didapat pada siklus II, akan digunakan sebagai acuan perencanaan pada siklus III.

d. Refleksi
Pada siklus II ini, prestasi, perhatian dan keaktifan siswa semakin meningkat, hal ini sudah menunjukkan adanya perubahan. Siswa sudah mulai terbiasa dengan metode Index Card Macth yang diterapkan oleh guru. Sehingga siswa semakin mudah memahami materi. Meskipun sudah ada perubahan seperti yang diinginkan, namun agar lebih mantap maka akan diadakan siklus III.

3. Siklus III
a. Perencanaan
1) Menyiapkan materi ajar Bahasa Arab dengan pokok bahasan keluarga dengan sub pokok bahasan keluarga bahagia.
2) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keaktifan dan perhatian siswa selama KBM yang didesain dengan metode Index Card Match.
3) Menyiapkan potongan kartu tanya dan kartu jawab.
4) Merancang lembar soal past test untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dilakukan dengan metode Index Card Match.

b. Pelaksanaan Tindakan
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut:
1) Guru melaksanakan apersepsi sebagai kegiatan awal.
2) Dengan metode ceramah guru menjelaskan materi.
3) Guru mengajak siswa ke luar kelas.
4) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok. Masing-masing wakil kelompok mengambil kartu dan membagikan kepada kelompoknya.
5) Dengan mulai dibunyikannya tape recorder sampai selesainya satu judul lagu maka selesailah anak mencari pasangan. Apabila ada anak yang belum mendapat pasangan maka akan diberi hukuman bernyanyi didepan teman-teman.
6) Setelah selesai maka guru membagikan soal pre test.

c. Observasi
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang ditujukan untuk mengetahui keefektifan metode Index Card Match dalam meningkatkan keaktifa,perhatian dan prestasi belajar Bahasa Arab tentang keluarga. Pada siklus III yang diamati adalah keaktifan dan perhatian siswa selama prosese belajar berlangsung.

d. Refleksi
Pada siklus III ini hasil belajar menunjukkan sudah adanya perubahan dan ketercapaian target yang diinginkan. Aktivitas siswa sudah biasa menggunakan metode Index Card Match, sehingga keaktifan dan perhatian siswa semakin meningkat. Maka siklus III ini merupakan akhir KBM untuk penelitian yang dilakukan.



[1] Chaidar  Alwasih,Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offset,2011)hal.8
[2]  Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemahannya,CV.Indah Press,1996,hal.784
[3]
[4] subana
[5] Sukidin dkk, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Insan Cendekia, 2002), cet. ke-1, h.16 
[6] Moch. Ainin, Metodologi penelitian bahasa arab,surabaya hilal pustaka hal 34
[7] Acep hermawan,metodologi pembelajaran bahasa arab ,pt remaja rsda kara,2011 hal 32
[8] Rusman,model-model pembelajaran, PT rajagraindo persada, jakarta 2010 hal 223-224
[9] Moch. Ainin, Metodologi penelitian bahasa arab,surabaya hilal pustaka hal 12
[10] Ibid  hal 11

No comments:

Post a Comment